Ridha Allah SWT bagi yang membantu kaum lemah atau dhuafa

Pengertian kaum Dhuafa yang dimaksud adalah orang-orang yang lemah secara ekonomi dan hidup dalam ketidakberdayaan, kemiskinan, dan ketidakmampuan. Orang-orang yang termasuk kaum ini meliputi anak yatim piatu, fakir miskin, janda, orang cacat, budak, hingga orang-orang yang ditelantarkan.

yagpin-dhuafa
yagpin-dhuafa

Mencari keridhaan Allah SWT telah diajarkan sebagaimana dalam hadits Nabi Muhammad SAW diantaranya adalah Dari Abu Darda’ ia berkata: Rasulullah saw bersabda: “Carilah keridhaanku dengan berbuat baik kepada orang-orang lemah, karena kalian diberi rezeki dan ditolong disebabkan orang-orang lemah di antara kalian.” (HR. Abu Dawud)

Status sosial yang terdapat pada lapisan masyarakat diantaranya terdapat status sosial dengan taraf kehidupan yang disebut Kaya dan taraf kehidupan masyarakat yang tergolong Miskin. keduanya merupakan sunnatullah yang terjadi sesuai kehendakNya. Lantas, bagaimanakah jika saat ini kita berada pada taraf yang serba berkecukupan bahkan dapat dikatakan memiliki taraf golongan orang-orang yang kaya. Tentunya hal ini dapat mendorong kita untuk dapat terus mencari keridhaan Allah SWT dari apa saja yang kita miliki dan kita sanggupi, yang diantaranya adalah mencari keridhaan Allah SWT dengan cara membantu kaum dhuafa atau kaum yang lemah sebagaimana telah dideskripsikan pengertiaanya diatas.

Membantu dan berbuat baik kepada mereka akan menjadikan sebab datangnya pertolongan Allah SWT melalui mendatangkan rejeki yang tidak terduga-duga kedatangannya. Bukan malah sebaliknya rejeki kita akan habis, namun Allah SWT akan menggantikannya dengan pahala rejeki yang berkah dan melimpah. Dalam Hadits di atas, Rasul memerintahkan umatnya memperhatikan kaum dhuafa sebagai syarat memperoleh kemudahan rezeki dan pertolongan Allah. Tidak pantas bagi seorang muslim yang hidup berkecukupan memandang sebelah mata terhadap mereka yang kurang beruntung secara ekonomi, kedudukan dan status sosialnya. (Salman, red)