Tak Terasa Sudah Pertengahan Ramadhan, Ini Hikmah dan Keutamaannya

YAGPIN.ORG-Sahabat Peduli kami ingin mengingatkan bahwa saat ini, umat muslim tengah memasuki tanggal 15 Ramadhan 1445 H, yang berarti umat muslim telah berada pada pertengahan bulan suci Ramadhan. Hal ini juga menandakan bahwa penghujung Ramadhan sudah semakin dekat. (26/03/2024)

Akan tetapi, kebanyakan orang justru mulai merasa futur dan melonggarkan ibadah mereka di pertengahan bulan suci Ramadhan. Sehingga perlu diingatkan kembali mengenai hikmah dan keutamaan Ramadhan agar dapat memicu semangat dalam beribadah.

Berikut ini merupakan salah satu isi khutah yang berkaitan dengan hikmah dan keutamaan pertengahan bulan Ramadhan:

Maasyiral Muslimin Rahimakumullah

Menjadi sebuah keniscayaan bagi kita untuk senantiasa mengungkapkan rasa syukur dari dalam hati, ucapan, dan tindakan atas segala karunia nikmat yang telah dianugerahkan oleh Allah SWT dalam kehidupan kita. Ungkapan syukur ini diharapkan pula semakin menguatkan ketakwaan kepada Allah dalam wujud menjalankan segala perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.

Ketakwaan ini sendiri merupakan tujuan sekaligus barometer kesuksesan seseorang dalam menjalankan puasa yang saat ini sedang kita laksanakan di bulan suci Ramadhan. Hal ini ditegaskan di ujung ayat 183 dari Al-Qur’an surat Al-Baqarah:

 يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ

Artinya: Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.

Untuk menggapai predikat takwa ini, tentu harus ada upaya dari diri kita untuk senantiasa memprioritaskan kualitas dalam pelaksanaan ibadah puasa. Bukan hanya sekadar menahan lapar dan dahaga, namun harus ada komitmen untuk menahan diri dari perbuatan yang dapat menghilangkan keutamaan dan pahala puasa. Upaya untuk meningkatkan kualitas puasa ini dari waktu ke waktu, dari zaman ke zaman terus mengalami tantangan baik dari setiap individu maupun lingkungan, terlebih saat ini kita hidup di tengah era digital.

Jamaah Muslimin Rahimakumullah

Seiring dengan perkembangan informasi dan teknologi saat ini, kita bisa merasakan bersama bagaimana derasnya informasi yang beredar di tengah masyarakat. Semua itu terjadi karena kemudahan-kemudahan yang disuguhkan teknologi untuk membantu manusia. Kemudahan yang disuguhkan oleh teknologi ini seperti dua sisi mata uang yang memiliki dampak positif dan juga dampak negatif. Hal yang baik di tengah era digital harus kita maksimalkan dan hal negatifnya harus kita buang.

Maksimalisasi sisi positif dari kemudahan di era digital bagi puasa kita ini bisa kita lakukan dengan memanfaatkannya sebagai wasilah atau alat dalam mempertebal keimanan serta meningkatkan ilmu dan pengetahuan tentang agama.

Saat ini, bisa dengan mudah kita dapatkan mauidlah hasanah, ceramah agama, ataupun kajian berbagai jenis kitab melalui berbagai platform program di internet. Melimpahnya konten-konten semacam ini harus bisa kita manfaatkan khususnya di Ramadhan ini. Namun kemudahan ini juga harus diiringi dengan selektivitas tinggi dalam memilih kajian agama di internet khususnya media sosial seperti Youtube, Facebook, dan sejenisnya.

Kehati-hatian memilih kajian Islam ini agar kita benar-benar belajar ilmu agama dari ulama yang benar, jelas silsilah keilmuannya, serta alim dalam bidangnya. Dengan maksimalnya kita memberi asupan rohani yang tepat pada diri kita selama bulan puasa, maka insyaallah kualitas puasa kita pun akan meningkat. Ketika rohani kita mampu terisi dengan asupan positif, maka kita pun akan memiliki ghirah (semangat) untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas ibadah lainnya di bulan suci Ramadhan ini.

Shalat berjamaah menjadi semangat, membaca Al-Qur’an kian meningkat, kepedulian terhadap sesama melalui zakat dan sedekah juga akan semakin kuat, serta ibadah-ibadah lain juga akan dapat dilakukan dengan nikmat. Terlebih di bulan Ramadhan, pahala atas ibadah dan kebaikan kita akan mendapatkan pahala berlipat-lipat.

Hadits Nabi yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim menyebutkan:

 كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعِ مِائَةِ ضِعْفٍ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلاَّ الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِى وَأَنَا أَجْزِى بِهِ

Artinya: Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya): Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya.

Jamaah yang Berbahagia

Perkembangan di era digital saat ini juga memiliki dampak negatif bagi kualitas ibadah puasa. Hal ini jika kita terlena dengan pemanfaatan media digital yang tidak terkendali. Ambil contoh saja, dengan kemudahan yang ada, kita menghabiskan waktu hanya untuk berselancar dan bermalas-malasan dengan gawai kita setiap hari.

Artikel diambil dari: Khutbah Jumat: Menjaga Kualitas Puasa di Era Digital

Kemudahan dalam mengakses dan kurang waspadanya kita dalam memilih berbagai konten internet, juga semakin memberi peluang kita menemukan serta melakukan banyak maksiat. Jika zaman dulu kemaksiatan dilakukan dengan cara konvensional maka saat ini, kemaksiatan bisa juga dilakukan dengan cara digital, sengaja maupun tidak sengaja. Naudzubillah.

Belum lagi dampak negatif lain ketika kita banyak bermedia sosial seperti melakukan ghibah, namimah, ujaran kebencian, terpapar hoaks, dan pertengkaran di media sosial. Semua itu sudah dipastikan akan sangat menurunkan kualitas ibadah puasa kita. Alih-alih mendapatkan pahala, kita bisa hanya mendapatkan lapar dan dahaga saja dari ibadah puasa yang kita lakukan.

Rasulullah bersabda:

 عَنْ أَبِي هريرة قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّي اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رُبَّ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إَّلا الْجُوْعِ وَالْعَطْش

Artinya: Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda: Berapa banyak orang yang berpuasa, tidak mendapat pahala puasa kecuali hanya lapar dan haus saja. (HR An-Nasai).

Maasyiral Muslimin Rahimakumullah

Marilah ke depan kita bijak dalam beraktivitas di era digital, khususnya di bulan Ramadhan ini untuk meningkatkan kualitas puasa kita. Kuatkan dalam diri untuk menggunakan teknologi digital secara hati-hati dan hanya untuk hal-hal yang bermanfaat saja sehingga kita bisa terhindar dari dosa-dosa digital. Amin ya rabbal alamin.

Sumber : jatim.nu.or.id/khutbah pertengahan ramadhan menjadi insan terbaik di era digital