YAGPIN.ORG – Setiap tahun, bangsa Indonesia memperingati Hari Santri Nasional pada tanggal 22 Oktober sebagai bentuk penghormatan atas jasa dan perjuangan para santri yang telah berkontribusi besar dalam memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan bangsa.
Tahun ini, peringatan tersebut menjadi momen penting untuk menginspirasi generasi muda, khususnya anak-anak binaan dan yatim piatu di Yayasan Generasi Peduli Indonesia, yang akan mengadakan kegiatan yang penuh makna.
Mengisi Semangat Hari Santri Melalui Lomba dan Santunan
Dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional 2025, Yayasan Generasi Peduli Indonesia akan menggelar sebuah lomba edukatif dan keagamaan yang khusus diikuti oleh anak-anak binaan dan yatim piatu pada tanggal 19 Oktober 2025.
Kegiatan ini bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai perjuangan, toleransi, dan keimanan sejak dini, sekaligus menghidupkan semangat kebersamaan dan gotong royong di antara generasi muda.
Lomba yang akan berlangsung selama satu hari ini mencakup berbagai pertandingan yang menarik, seperti lomba hafalan surat ayat suci al-Qur’an, cerdas cermat, adzan, dan melukis.
BACA JUGA : MENANAMKAN CINTA AL-QUR’AN SEJAK DINI
Melalui kegiatan ini, anak-anak diharapkan mampu meneladani semangat para santri dalam memperjuangkan kemerdekaan dan menanamkan karakter positif seperti keberanian, keikhlasan, serta rasa cinta tanah air.
Acara puncaknya akan dilaksanakan pada tanggal 25 Oktober 2025, berupa pembagian hadiah kepada para pemenang lomba dan santunan kepada anak-anak yatim serta dhuafa yang menjadi bagian dari yayasan.
Kegiatan ini diharapkan menjadi momen berharga untuk mempererat tali silaturahmi, serta menanamkan rasa syukur dan kepedulian sosial di hati setiap peserta dan masyarakat sekitar.
Menyemai Nilai-Nilai Santri dalam Kehidupan Sehari-hari
Mengangkat tema “Mengawal Indonesia Merdeka, Menuju Peradaban Dunia”, peringatan Hari Santri 2025 tidak hanya mengenang jasa para santri dalam merebut kemerdekaan, tetapi juga mengajak generasi muda untuk mengimplementasikan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Santri dikenal sebagai pribadi yang teosentris, sukarela, bijak, sederhana, dan mandiri—karakter yang sangat relevan untuk membentuk generasi muda yang berkualitas.
Yayasan Generasi Peduli Indonesia berharap, melalui kegiatan ini, anak-anak binaan dan yatim piatu tidak hanya menjadi penerima manfaat, tetapi juga mampu menjadi agen perubahan yang membawa nilai-nilai keislaman, nasionalisme, dan toleransi kepada lingkungan sekitar mereka.
BACA JUGA : PROGRES PEMBANGUNAN MUSHOLLA DI ASRAMA YATIM YAGPINMENANAMKAN CINTA AL-QUR’AN SEJAK DINI
Seperti para santri yang berjuang di masa lalu, mereka diajarkan untuk menjadi pribadi yang tidak hanya peduli terhadap diri sendiri, tetapi juga terhadap sesama dan bangsa.
Mengakhiri rangkaian kegiatan ini, diharapkan anak-anak dan seluruh peserta mampu memahami makna perjuangan santri dan semangat nasionalisme yang telah diwariskan, serta menerapkannya dalam kehidupan mereka.
Dengan begitu, mereka dapat turut serta dalam membangun peradaban bangsa yang bermartabat dan berdaya saing di tingkat global.
Sumber: kabcianjur.baznas.go.id